Bayi prematur cenderung memiliki suhu yang abnormal disebabkan oleh produksi panas yang buruk dan peningkatan kehilangan panas. Kegagalan untuk menghasilkan panas yang adekuat disebabkan tidak adanya jaringan adiposa coklat (yang mempunyai aktivitas metabolik yang tinggi. Pada minggu pertama dari kehidupan, bayi preterm memperlihatkan fluktuasi nyata dalam suhu tubuh dan hal ini berhubungan dengan fluktuasi suhu lingkungan. Ketidakstabilan fungsi fisiologis BBLR dan sulitnya beradaptasi terhadap lingkungan yang berlebihan menyebabkan bayi memiliki faktor resiko tinggi terkena penyakit komplikasi seperti asfiksia, bradikardi, penyakit paru kronis, hiperbilirubinemia, kejang, distress pernafasan.
Setelah diberikan metode kanguru, berat badan bayi mengalami kenaikan, dikarenakan metode ini mampu meningkatkan hubungan emosi ibu-anak, menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, pernafasan bayi, meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik, mengurangi stress pada ibu dan bayi, mengurangi lama menangis pada bayi, memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi, meningkatkan produksi ASI, menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit, mempersingkat masa rawat di rumah sakit, dimana kondisi tersebut sangat mendukung peningatkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) secara optimal, karena kontak langsung antara kulit ibu dan bayi.
Pengaruh yang bermakna dari perawatan metode kanguru (PMK) terhadap respons fisiologis bayi prematur seperti peningkatan suhu tubuh yang semula hipotermia ke arah suhu normal pada bayi prematur dan bayi yang lahir dengan proses caesar. Dengan mempertahankan suhu lingkungan yang hangat pada bayi prematur sangat dibutuhkan untuk efisiensi metabolisme atau konservasi energi tubuh yang diukur melalui pengurangan kalori. Penurunan atau penghematan kalori diharapkan dapat memperbaiki perubahan fisiologis, dan mengakibatkan pertumbuhan yang lebih cepat pada bayi.
Secara fungsi, fisiologis bayi dilihat dari saturasi O2 diketahui bahwa rata-rata saturasi O2 BBLR mengalami perubahan ke arah normal yang semula semua bayi dalam kondisi saturasi O2 kurang. Dengan PMK dapat menjaga kestabilan saturasi oksigen secara bermakna dengan mengurangi frekuensi nafas dan meningkatkan saturasi oksigen. Hal ini bisa disebabkan oleh posisi bayi yang tegak, sehingga dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan berefek pada ventilasi dan perfusi respirasi. Kesimpulan:
Ada pengaruh perawatan metode kanguru terhadap fungsi fisiologis bayi berat lahir rendah.
Ref:
Sandra G.J Tombokan 2. Metode Kanguru Terhadap Fungsi Fisiologis Bayi Berat Lahir Rendah. Volume 6 Nomor 2. Januari-Juni 2019. ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online).
rms